Selasa, 16 Februari 2016

CARA - CARA MEMBUAT BIOLA


Indonesia adalah Negeri yang sangat kaya akan kayu. Dari sabang sampai merauke banyak sekali hutan – hutan dan setidaknya ada 125 jenis kayu indah di Indonesia. Beberapa diantaranya bisa dijadikan instrument subtitusi (pengganti) diantaranya kayu Mahogani Kalimantan, kayu Eboni dari Sulawesi, kayu Sono keling (Rose wood), Ash, Kayu Agathis (kayu dammar), Sungkay ( Jati belanda/jati sebrang), Pinus, Kayu cemara, kayu nyatoh dan lain – lain.
Umumnya kayu – kayu diatas lebih mudah didapat daripada kayu import seperti spruce dan maple. Untuk mendapatkan suara yang prima  maka harus dilakukan tahapan pengerigan seperti pengovenan. Untuk menghilangkan getah dengan take oil atau pemanasan sinar matahari langsung atau ultra violet buatan untuk menghilangkan getah yang terjebak dipori – pori. Sebagaimana pengalaman dan fakta membuktikan bahwa kayu yang tumbuh dilingkungan dan taaaaanah yang subur cenderung kurang resonan. Bahkan dalam kenyataan bahwa kayu tidak pernah memiliki sifat yang sama meskipun dari pohon yang sama. Beberapa potong kayu jika dipukul memiliki nada dering yang panjang dan bergetar keras, sedangkan yang lain justru sebaliknya suaranya membosankan dan mati. Jika anda sering membuat instrument dari berbagai jenis kayu anda pasti akan memahaminya apa yang dimaksud penulis dalam buku ini.

CARA MEMBUAT BIOLA.
Langkah pertama adalah anda membuat salinan/pola/desain/jiplakan (mold). Anda bisa menggunakan mold yang anda sukai seperti mold Stradivarius, Guarnery del Gasu, Amati atau violin yang banyak ditemukan di Indonesia seperti : Hofner, steyner, Sky lark, Cremona, Sebastian Bach, Paladin, Giuseppe, Verona. Yang paling penting anda memperoleh salinannya.
Sebagai pemula saya sarankan untuk membuat violin ukuran 4/4 saja, alasannya Violin 4/4 dipakai untuk segala usia, jadi tentunya anda lebih mudah untuk menjualnya.
Desain rancangan violin menentukan  keindahan dan kesempurnaan. Pembuatan violin melibatkan berbagai macam keahlian dan disiplin ilmu seperti musik, pematung, matematika, arsitek, estetika, filsafat, ilmu kimia (varnishing dan pengecatan) , seni rupa, restorasi, perdagangan dan lain – lain.
Sebagai pemula yang paling penting adalah hasil akhir. Yang paling penting adalah terutama anda bisa membuat violin. Sejalan dengan waktu akan membawa kesempurnaan. Semakin sering anda membuatnya semakin cerdas dan semakin sempurna karya anda.












Membuat Plate (Bodi violin/bak/penampang biola/piringan)
Ambil kayu ukuran panjang 40 cm dan lebar 30 cm dan ketebalan 2 cm. ambil guntingan mold kemudian salin kepotongan kayu, kemudian digergaji mengikuti bentuk violin
( potong sesuai gambar pola violin),


Lengkungan bagian depan dan belakang biola diukir dengan menggunakan pahat kuku
( pahat pencakar), lengkungan violin in merupakan fitur dari seluruh estetika instrument yang membedakan (penentu perbedaan) dengan instrument lain. Ketebalan the plate dari tengah 4,5 mm kemudian makin mengecil ke pinggir 2,6 mm.
















Contoh ukuran dari violin stradivarius

 




The ribs
Tulang rusuk violin (the ribs) adalah 4-6 strip kayu yang membentuk struktur memisah bagian belakang dan depan violin.
Fungsi tulang rusuk adalah sebagai getaran sekunder. Tulang rusuk violin juga menentukan volume udara didalam seluruh struktur bersama dengan interior the plate.
Rata – rata ketinggian rusuk adalah 30 mm atau 3 cm. dan ketebalan rusuk adalah 0,1 mm diukur dengan dial gauge ( alat ukur violin ) dengan toleransi yang akurat 0,1 mm.
Kemudian bengkokan dengan besi lentur (iron bend) membentuk huruf C (C ribs)
Kemudian pasang pada blok cetakan. Jika ribs patah ketika dibengkokkan maka ribsnya dibasahi dahulu dengan botol semprot, kemudian tekuk tulang rusuk dengan besi panas. Buatlah rusuk violin secara keseluruhan.
Lihat gambar




THE LINING
The lining adalah pelapis rusuk violin. Fungsinya memperkuat rusuk sehingga suara tidak berlobang (bocor) dan rusuk tidak keluar jalur garis pola ketika lemnya terbuka.


Purfling ( Hiasan pinggir )
Purfling berfungsi melindungi tepi tipis rapuh dari keausan terus menerus karena pemakaian. Fungsi lain dari purfling adalah membuat performance bentuk violin lebih menonjol ( membingkai garis keindahan ) dan memperkuat edgework.
Cara membuat purfling adalah mencetak dua garis sejajar dari tepi the plate ( body violin) kemudian buat parit dengan pahat kecil atau dengan cutter. Kerapihan purling terutama pada sengatan lebah (adu manis) . seorang master menggunakan kayu sono keeling atau eboni untuk purfling. Sedangkan pemula menggunakan 3 lapis mika ( hitam- putih-hitam)  kemudian dipasang mengikuti arah parit.
Lihat gambar,



BASS BARR
Bass bar adalah potongan cemaraaaa yang terpaku pada permukaan body violin. Panjangnya 265 mm .fungsinya memperkuat pengaturan suara resonansi .  fungsi sekundernya memperkuat perut terhadap tekanan senar (strings).
Jika the plate tidak ada bass barrnya maka suaranya menjadi pelan dan nois (derau). Bass barr menentukan distribusi kekuatan dan menentukan resonansi dan warna nada (timbre) pada instrument.




POST
Post adalah cemara 6 mm berbentuk silinder dipasang pada string G. fungsi utama Post adalah memperkuat perut violin pada sisi trible (suara tinggi). Posisi post dapat mempengaruhi timbre (warna nada) dan merupakan jiwa pada instrument .


Membuat dan memotong lubang F
Lubang F adalah salah satu ciri khas estetika violin. Selain berfungsi sebagai hiasan F hole mempunyai pengaruh sangat besar terhadap warna nada (timbre) pada violin dan memberikan panduan untuk posisi bridge ketika instrument diatur . sejarah F hole tidak lepas dari keajaiban dan kejeniusan pencipta violin. Konon Andrea Amati , disuruh raja Eropa Charles IX untuk menciptakan alat musik terbaik dan terindah didunia, dari semua alat musik yang pernah ada didunia. Andrea Amati melakukan riset dan penelitian dengan mengumpulkan seluruh alat musik terbaik didunia seperti harpa, sitar, gitar, dan lain – lainnya. Maka dari riset dan eksperimen itu terciptalah violin yang melegenda. Itulah kenapa violin dinamakan rajanya alat musik (king of instrument) . maka sebagai penghormatan dan persembahan dari karya agung ini maka violin perta,a diabadikan dengan nama raja tersebut “ Charles IX”
Cara membuat F hole adalah salinan pola F hole dipindahkan ke body violin (the plate/top body)  kurang lebih 19,5 cm kiri dan kanan, kemudian potong secara perlahan menggunakan gergaji triplek kemudian rapikan dengan pisau cukur/ pisau X-acto. Ada bahaya pecah dari kerapuhan ketebalan kayu, jika menggunakan jigsaw.

MEMBUAT NECK
Asal usul neck dan scroll dapat ditemukan disekolah – sekolah pembuatan violin tradisio nal arsitektur klasik yaitu Spiral Vignola dan Spiral Archimedes.
Membuat rumah siput (scroll) sebagai tambahan penting estetika dari konsep zaman Romantic, barok dan rococo. Karena fungsi scroll hanya untuk memudahkan menggantung dan tidak berpengaruh banyak pada warna nada mana scroll ini banyak diubah desainnya oleh kreativitas para pembuat violin misalnya misalnya scroll kepala kuda, kepala harimau, kepala ular dan lain.

CARA MEMBUAT NECK
Siapkan sebuah balok kayu berukuran 4 x 6 cm buat garis tengah (center line) kemudian mold, yang terkecil 1,2 cm kiri kanan dan yang terbesar adalah 1,8 cm  kiri kanan ( 2,4 -3,6 cm) kemudian potong mengikut ukuran sehingga membentuk gambar seperti dibawah ini.

  

Untuk membuat scroll adalah sebagai berikut  buatlah garis Bantu lingkaran sebagai panduan  untuk memotong sisi – sisi kepala siput. Tusuk garis tengah dengan pisau ukir
Yang kecil mengikuti garis mold sampai garisnya habis. Dan serut dengan menggunakan pahat kuku ( pahat pencakar ) lakukan dengan hati – hati  jangan sampai sempal. Lakukan lebih dalam lagi dan serut sehingga kepala siput menonjol keluar.


CARA MEMBUAT FINGERBOARD
Untuk violin 4/4 standar ukurannya 27 cm lebar nut 4,25 cm dan ketebalan 5,5 cm dan penampang atas 2,1 cm.
Untuk lebih yakin, anda harus punya contah dari violin yang sudah ada.
Cara mendesain fingerboard violin adalah sebagai berikut .
Buat garis tengah pada papan balok kayu sepanjang 27 cm, setelah itu bagi menjadi 2 bagian, lebar nut 2,125 cm. usahakan serata mungkin, kemudian bentuk oval dengan menggunakan busur derajat. Dan serutlah. Usahakan tidak ada celah , karena jika ada celah demungkinkan nada menjadi fals (distorsi-cacat).



MEMBUAT STIK/BOW/ BUSUR BIOLA
Bow (inggris)/ bogen ( jerman ) adalah alat pengesek biola, cello
Cara membuatnya adalah sebagai berikut :
 Ambil papan kayu yang panjangnya 100 cm dan tebal 2 cm. pindahkan pola bow sesuai ukuran aslinya. Potong sesai pola kemudian bulatkan dengan pisau ukir (pisau raut).
Idealnya bow menggunakan kayu pernombucho ( kayu black brazil) dan ekor kuda sebagai stringnya. Jika sulit didapatkan bisa disubtitusikan dengan senar pancing ukuran 20 mm sepanjang 100 m, kemudian senarnya diberi rosin (siongka/harpus).
Adapun cara memasang senarnya adalah sebagai berikut. Tancapkan 2 buah paku yang kuat dengan panjang kuran lebih 1 meter. Kemudian salah satu ujungnya harus di lem dengan super glue. Agar senar tidak berantakan salah satu ujung atas diberi isolatif bolak – balik. Sedangkan bawahnya di gunting semua (full cut).  Rapihkan dengan sisir, dilem dan pasangkan pada frog. Tempelkan frog dengan lem ujungnya pada kepala bow. Dilem dan usahakan senar dilebarkan. Setelah kering tutup dengan mika atau sejenisnya. Bow bisa digunakan.


 




































BELAJAR MEMBUAT BIOLA DAN GITAR ELEKTRIK




LANGKAH KERJA / JOB DESCRIPTION

Membuat body/TOP & BACK/penampang/Bak violin/The Plate            

Membuat  sudut (The block)

Membuat rusuk (The ribs)

Membuat rusuk secara keseluruhan (Completing  the ribs structure)

Membuat pelapis (The linings)

Membuat permukaan (The Front)

Mengukir rumah siput (Carving in the scroll)

Menyelesaikan/akhir rumah siput

Menyelesaikan garis luar (Finishing the outline)

Membuat hiasan pinggir/pengikat (Purfling)

Menyelesaikan lekukan ( Final Arching)

Menyelesaikan ketebalan bak/top & back violin (Thicknessing)

Membuat lubang (Hollowing)

Membuat lubang F (Marking in the F Hole)

Pemotongan lubang F (Cutting in the F hole)

Pengeleman penampang/bak belakang ( Glue the back)

Membuat pengaturan suara resonansi (The bass barr)

Menutup penampang bawah (Closing in the box)

Membuat fingerboard (The fingerboard)

Menggabungkan stang ke body biola ( The Neck Joint)

Menyelesaikan stang (Finishing the neck)

Penyelesaian akhir ( Finishing)




NO
TOP/ATAS BODI
BACK & SIDE
NECK
FINGERBOARD

Alder
Rosewood
Nato
Rosewood

Ash
Ovangkol
Mahogany
Rbony

Select Alder
Meranti
Maple


Agathis
Mahogany
Flame Maple


Solid Spruce
Nato                                                                                                                           



Solid Cedar
Maple



Flame Maple
Flame Maple



Mahogany
Solid Maple



Basswood
Agathis



Saran untuk Sukses

  1. Buat gitar/biola/alat musik harus sesuai dengan tangan orang Asia
  2. Yang penting adalah nyaman dipakai
  3. Harus di Oven
  4. Faktor desain dan kenyamanan harus dipertimbangkan/diperhatikan
  5. diukur panjang jari orang yang memakai
  6. system harus diikuti (tidak ada yang instant)
  7. Minta pertolongan Allah SWT.
  8. Violin adalah kings of instrument. Sejak awal violin menjadi perwujudan dari cita – cita tertinggi seni musik. Violin diciptakan sebagai ekspresi dan pelestarian karya – karya besar dalam musik. Bicara violin adalah bicara masalah keagungan. Sebuah maha karya bercita rasa tinggi. Art classic terbaik yang memberikan efek kekaguman dan keajaiban. Ditangan musisi master, mampu memberikan effek takjub, keindahan suaranya sangat memukau dan “misterius”. Seorang maestro violin, Nicollo Paganini jika ia memainkan violinnya maka ia mampu membuat pria menangis tersedu –sedu dan para wanita jatuh pingsan (histeris). Violin telah membuat namanya harum dan abadi lebih dari 300 tahun.
    Oleh karena itu violin perlu diajukan sebagai maha karya seni yang layak dikedepankan, baik sebagai profesi terhormat atau sebagai investasi.