Indonesia adalah Negeri yang sangat kaya akan kayu. Dari sabang sampai merauke banyak sekali hutan – hutan dan setidaknya ada 125 jenis kayu indah di Indonesia. Beberapa diantaranya bisa dijadikan instrument subtitusi (pengganti) diantaranya kayu Mahogani Kalimantan, kayu Eboni dari Sulawesi, kayu Sono keling (Rose wood), Ash, Kayu Agathis (kayu dammar), Sungkay ( Jati belanda/jati sebrang), Pinus, Kayu cemara, kayu nyatoh dan lain – lain.
Umumnya kayu – kayu diatas lebih mudah
didapat daripada kayu import seperti spruce dan maple. Untuk mendapatkan suara
yang prima maka harus dilakukan tahapan
pengerigan seperti pengovenan. Untuk menghilangkan getah dengan take oil atau
pemanasan sinar matahari langsung atau ultra violet buatan untuk menghilangkan
getah yang terjebak dipori – pori.
Sebagaimana pengalaman dan fakta membuktikan bahwa kayu yang tumbuh
dilingkungan dan taaaaanah yang subur cenderung kurang resonan. Bahkan dalam
kenyataan bahwa kayu tidak pernah memiliki sifat yang sama meskipun dari pohon
yang sama. Beberapa potong kayu jika dipukul memiliki nada dering yang panjang
dan bergetar keras, sedangkan yang lain justru sebaliknya suaranya membosankan
dan mati. Jika anda sering membuat instrument dari berbagai jenis kayu anda
pasti akan memahaminya apa yang dimaksud penulis dalam buku ini.
CARA MEMBUAT BIOLA.
Langkah pertama adalah anda membuat
salinan/pola/desain/jiplakan (mold). Anda bisa menggunakan mold yang anda sukai
seperti mold Stradivarius, Guarnery del Gasu, Amati atau violin yang banyak
ditemukan di Indonesia seperti : Hofner, steyner, Sky lark, Cremona, Sebastian
Bach, Paladin, Giuseppe, Verona. Yang paling penting anda memperoleh
salinannya.
Sebagai pemula saya sarankan untuk membuat
violin ukuran 4/4 saja, alasannya Violin 4/4 dipakai untuk segala usia, jadi
tentunya anda lebih mudah untuk menjualnya.
Desain rancangan violin menentukan keindahan dan kesempurnaan. Pembuatan violin
melibatkan berbagai macam keahlian dan disiplin ilmu seperti musik, pematung,
matematika, arsitek, estetika, filsafat, ilmu kimia (varnishing dan pengecatan)
, seni rupa, restorasi, perdagangan dan lain – lain.
Sebagai pemula yang paling penting adalah
hasil akhir. Yang paling penting adalah terutama anda bisa membuat violin.
Sejalan dengan waktu akan membawa kesempurnaan. Semakin sering anda membuatnya
semakin cerdas dan semakin sempurna karya anda.
Membuat Plate (Bodi violin/bak/penampang
biola/piringan)
Ambil kayu ukuran panjang 40 cm dan lebar
30 cm dan ketebalan 2 cm. ambil guntingan mold kemudian salin kepotongan kayu,
kemudian digergaji mengikuti bentuk violin
( potong sesuai gambar pola violin),
Lengkungan bagian depan dan belakang biola
diukir dengan menggunakan pahat kuku
( pahat pencakar), lengkungan violin in
merupakan fitur dari seluruh estetika instrument yang membedakan (penentu
perbedaan) dengan instrument lain. Ketebalan the plate dari tengah 4,5 mm
kemudian makin mengecil ke pinggir 2,6 mm.
Contoh ukuran dari violin stradivarius
The ribs
Tulang rusuk violin (the ribs) adalah 4-6
strip kayu yang membentuk struktur memisah bagian belakang dan depan violin.
Fungsi tulang rusuk adalah sebagai getaran
sekunder. Tulang rusuk violin juga menentukan volume udara didalam seluruh
struktur bersama dengan interior the plate.
Rata – rata ketinggian rusuk adalah 30 mm
atau 3 cm. dan ketebalan rusuk adalah 0,1 mm diukur dengan dial gauge ( alat
ukur violin ) dengan toleransi yang akurat 0,1 mm.
Kemudian bengkokan dengan besi lentur (iron
bend) membentuk huruf C (C ribs)
Kemudian pasang pada blok cetakan. Jika
ribs patah ketika dibengkokkan maka ribsnya dibasahi dahulu dengan botol
semprot, kemudian tekuk tulang rusuk dengan besi panas. Buatlah rusuk violin
secara keseluruhan.
Lihat gambar
THE LINING
The lining adalah pelapis rusuk violin.
Fungsinya memperkuat rusuk sehingga suara tidak berlobang (bocor) dan rusuk
tidak keluar jalur garis pola ketika lemnya terbuka.
Purfling ( Hiasan pinggir )
Purfling berfungsi melindungi tepi tipis
rapuh dari keausan terus menerus karena pemakaian. Fungsi lain dari purfling
adalah membuat performance bentuk violin lebih menonjol ( membingkai garis
keindahan ) dan memperkuat edgework.
Cara membuat purfling adalah mencetak dua
garis sejajar dari tepi the plate ( body violin) kemudian buat parit dengan
pahat kecil atau dengan cutter. Kerapihan purling terutama pada sengatan lebah
(adu manis) . seorang master menggunakan kayu sono keeling atau eboni untuk
purfling. Sedangkan pemula menggunakan 3 lapis mika ( hitam- putih-hitam) kemudian dipasang mengikuti arah parit.
Lihat gambar,
BASS BARR
Bass bar adalah potongan cemaraaaa yang
terpaku pada permukaan body violin. Panjangnya 265 mm .fungsinya memperkuat
pengaturan suara resonansi . fungsi
sekundernya memperkuat perut terhadap tekanan senar (strings).
Jika the plate tidak ada bass barrnya maka
suaranya menjadi pelan dan nois (derau). Bass barr menentukan distribusi
kekuatan dan menentukan resonansi dan warna nada (timbre) pada instrument.
POST
Post adalah cemara 6 mm berbentuk silinder
dipasang pada string G. fungsi utama Post adalah memperkuat perut violin pada
sisi trible (suara tinggi). Posisi post dapat mempengaruhi timbre (warna nada)
dan merupakan jiwa pada instrument .
Membuat dan memotong lubang F
Lubang F adalah salah satu ciri khas
estetika violin. Selain berfungsi sebagai hiasan F hole mempunyai pengaruh
sangat besar terhadap warna nada (timbre) pada violin dan memberikan panduan
untuk posisi bridge ketika instrument diatur . sejarah F hole tidak lepas dari
keajaiban dan kejeniusan pencipta violin. Konon Andrea Amati , disuruh raja
Eropa Charles IX untuk menciptakan alat musik terbaik dan terindah didunia,
dari semua alat musik yang pernah ada didunia. Andrea Amati melakukan riset dan
penelitian dengan mengumpulkan seluruh alat musik terbaik didunia seperti
harpa, sitar, gitar, dan lain – lainnya. Maka dari riset dan eksperimen itu
terciptalah violin yang melegenda. Itulah kenapa violin dinamakan rajanya alat
musik (king of instrument) . maka sebagai penghormatan dan persembahan dari
karya agung ini maka violin perta,a diabadikan dengan nama raja tersebut “
Charles IX”
Cara membuat F hole adalah salinan pola F
hole dipindahkan ke body violin (the plate/top body) kurang lebih 19,5 cm kiri dan kanan, kemudian
potong secara perlahan menggunakan gergaji triplek kemudian rapikan dengan
pisau cukur/ pisau X-acto. Ada
bahaya pecah dari kerapuhan ketebalan kayu, jika menggunakan jigsaw.
MEMBUAT NECK
Asal usul neck dan scroll dapat ditemukan
disekolah – sekolah pembuatan violin tradisio nal arsitektur klasik yaitu
Spiral Vignola dan Spiral Archimedes.
Membuat rumah siput (scroll) sebagai
tambahan penting estetika dari konsep zaman Romantic, barok dan rococo. Karena
fungsi scroll hanya untuk memudahkan menggantung dan tidak berpengaruh banyak
pada warna nada mana scroll ini banyak diubah desainnya oleh kreativitas para
pembuat violin misalnya misalnya scroll kepala kuda, kepala harimau, kepala
ular dan lain.
CARA MEMBUAT NECK
Siapkan sebuah balok kayu berukuran 4 x 6
cm buat garis tengah (center line) kemudian mold, yang terkecil 1,2 cm kiri
kanan dan yang terbesar adalah 1,8 cm
kiri kanan ( 2,4 -3,6 cm) kemudian potong mengikut ukuran sehingga
membentuk gambar seperti dibawah ini.
Untuk membuat scroll adalah sebagai
berikut buatlah garis Bantu lingkaran
sebagai panduan untuk memotong sisi –
sisi kepala siput. Tusuk garis tengah dengan pisau ukir
Yang kecil mengikuti garis mold sampai
garisnya habis. Dan serut dengan menggunakan pahat kuku ( pahat pencakar )
lakukan dengan hati – hati jangan sampai
sempal. Lakukan lebih dalam lagi dan serut sehingga kepala siput menonjol
keluar.
CARA MEMBUAT FINGERBOARD
Untuk violin 4/4 standar ukurannya 27 cm
lebar nut 4,25 cm dan ketebalan 5,5 cm dan penampang atas 2,1 cm.
Untuk lebih yakin, anda harus punya contah
dari violin yang sudah ada.
Cara mendesain fingerboard violin adalah
sebagai berikut .
Buat garis tengah pada papan balok kayu
sepanjang 27 cm, setelah itu bagi menjadi 2 bagian, lebar nut 2,125 cm.
usahakan serata mungkin, kemudian bentuk oval dengan menggunakan busur derajat.
Dan serutlah. Usahakan tidak ada celah , karena jika ada celah demungkinkan
nada menjadi fals (distorsi-cacat).
MEMBUAT STIK/BOW/ BUSUR BIOLA
Bow (inggris)/ bogen ( jerman ) adalah alat
pengesek biola, cello
Cara membuatnya adalah sebagai berikut :
Ambil papan kayu yang panjangnya 100 cm dan
tebal 2 cm. pindahkan pola bow sesuai ukuran aslinya. Potong sesai pola
kemudian bulatkan dengan pisau ukir (pisau raut).
Idealnya bow menggunakan kayu pernombucho (
kayu black brazil)
dan ekor kuda sebagai stringnya. Jika sulit didapatkan bisa disubtitusikan
dengan senar pancing ukuran 20 mm sepanjang 100 m, kemudian senarnya diberi
rosin (siongka/harpus).
Adapun cara memasang senarnya adalah sebagai
berikut. Tancapkan 2 buah paku yang kuat dengan panjang kuran lebih 1 meter.
Kemudian salah satu ujungnya harus di lem dengan super glue. Agar senar tidak
berantakan salah satu ujung atas diberi isolatif bolak – balik. Sedangkan
bawahnya di gunting semua (full cut).
Rapihkan dengan sisir, dilem dan pasangkan pada frog. Tempelkan frog
dengan lem ujungnya pada kepala bow. Dilem dan usahakan senar dilebarkan.
Setelah kering tutup dengan mika atau sejenisnya. Bow bisa digunakan.
Perlu disebar luaskan.
BalasHapusPerlu disebar luaskan.
BalasHapusMaju terus. Jangan berhenti berkarya
BalasHapus